Rabu, 06 Juni 2018

Pengelolan Air di SDN Kragilan

Kita dapat membayangkan apabila di sekolah kekurangan air bersih! tentunya sekolah menjadi kotor karena jarang atau tidak pernah dibersihkan, kamar mandi mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan merasa tidak nyaman atau kesulitan bila kita hendak ke WC. Akibatnya lingkungan sekolah menjadi tidak sehat sehingga dapat mengganggu kenyamanan belajar.

Ketersediaan air bersih di sekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak. Hal ini mengingat jumlah warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan dapat mencapai ratusan orang. Sehingga kebutuhan air bersih akan lebih banyak lagi. Jenis kebutuhan air di sekolah adalah untuk minum, membersihkan lantai, membersihkan WC, mencuci peralatan laboratorium dan menyiram tanaman.
Sumber air bersih yang digunakan bagi pemenuhan kebutuhan warga sekolah dapat berasal dari air PDAM, sumur gali dan sumur pompa, Untuk mengurangi keterbatasan air bersih di sekolah, dapat dilakukan dengan upaya penghematan melalui penentuan prioritas.

Misalnya, air bersih dari PDAM hanya digunakan untuk me-masak dan minum, air sumur digunakan untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK). Sedangkan untuk menyiram tanaman dan kolam ikan digunakan air yang berasal dari bak-bak penampungan air hujan dan limbah air wudhu.

Teknologi pengolahan air limbah yang digunakan tentu sangat mahal harganya. Sehingga di SDN Kragilan belum mampu memenuhi hal itu. Adapun cara untuk mengatasi keterbatasan air bersih dilakukan dengan cara penghematan air saat pamakaian dan selalu menutup kran air apabila terlihat terbuka sehingga air tidak terbuang percuma. Hal ini telah dilakukan melalui kegiatan pembiasaan dan pemasangan slogan hemat air.


Ada 11 tempat cuci tangan yang ada I SDN Kragilan.
6 terpasang di tiap kelas; 1 di perpustakaan; 1 di kantin; 1 di kamar mandi; 1 di UKS; dan terpasang 1 di dapur sekolah. Para siswa dibasakan untuk selalu mencuci tangan memakai sabun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar